Kucing Terlihat Kejang saat Tidur? Hal berikut Bisa Jadi Penyebabnya.

Kejang pada kucing

Kucing adalah hewan peliharaan kesayangan banyak keluarga, tetapi terkadang mereka bisa menderita kejang. Kejang pada kucing dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda dan memiliki gejala yang bervariasi. Penting untuk mempelajari tentang tanda dan penyebab kejang pada kucing sehingga Anda dapat mendeteksinya lebih awal dan memberikan perawatan terbaik kepada teman kucing Anda. Artikel ini akan membahas kejang pada kucing, penyebab, gejala, pengobatan, dan cara pencegahannya.

Apa Penyebab Kejang?

Kejang adalah fenomena umum pada kucing, dan bisa sangat menakutkan bagi kucing dan pemiliknya. Penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk memahami penyebab kejang pada kucing sehingga mereka dapat mencari perawatan medis yang tepat. Meskipun kejang dapat terjadi selama aktivitas apa pun, hal ini terutama terjadi saat kucing Anda mengalami kejang saat tidur. Kejang disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak, dan dapat disebabkan oleh apa pun mulai dari cedera atau penyakit hingga predisposisi genetik. Namun, banyak ahli percaya bahwa sebagian besar kejang yang dialami kucing saat tidur sebenarnya disebabkan oleh epilepsi idiopatik—gangguan dengan penyebab yang tidak diketahui di mana kelebihan sinyal listrik menyala tak terkendali di seluruh otak. Untuk mencegah kejang lebih lanjut dan menjaga keamanan kucing mereka, penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari episode ini dan segera mencari perawatan dokter hewan jika kucing mereka mengalami kejang saat tidur.

Jenis Kejang

Kejang pada kucing bisa mengkhawatirkan, terutama jika terjadi saat kucing sedang tidur. Kejang adalah jenis gangguan neurologis yang dapat menyebabkan aktivitas fisik yang tidak disengaja, seperti otot berkedut atau gemetar. Kucing yang mengalami kejang saat tidur mungkin menunjukkan beberapa jenis aktivitas kejang. Penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk mengenali jenis kejang ini dan mencari perawatan hewan untuk memberikan perawatan yang tepat kepada hewan peliharaan mereka.

Artikel Terkait:  18 Ciri Ciri Kucing Akan Mati Yang perlu Diwaspadai

Bentuk kejang yang paling umum pada kucing disebut sebagai “pelepasan epileptiform umum idiopatik”, umumnya dikenal sebagai kejang grand mal. Kejang jenis ini melibatkan kejang-kejang, kehilangan kesadaran dan kesulitan bernapas. Selama waktu ini, kucing juga dapat mengeluarkan air liur yang banyak dan buang air besar atau buang air kecil yang tidak terkendali.

Kucing oreng sedang berjalan
Kucing oreng sedang berjalan

Tanda-Tanda Kejang Saat Tidur

Kejang bisa menjadi pengalaman yang menakutkan dan mengganggu, terutama jika terjadi saat hewan peliharaan Anda sedang tidur. Banyak kucing menderita kejang saat tidur, yang dapat menyebabkan mereka sangat tertekan dan membahayakan kesehatannya. Jika Anda menduga kucing Anda mengalami kejang saat tidur, penting untuk mengetahui tanda-tandanya agar Anda dapat memberikan perawatan medis yang diperlukan.

Tanda kejang yang paling umum saat tidur termasuk vokalisasi, seperti mengeong atau mengerang; gerakan menyentak kaki dan kepala; kedutan pada wajah; pelebaran pupil; air liur yang berlebihan; perubahan pola pernapasan; kehilangan kontrol kandung kemih; dan kehilangan kesadaran. Kejang biasanya berlangsung antara 30 detik dan dua menit, tetapi dapat bertahan lebih lama jika tidak ditangani. Penting untuk segera mencari perawatan hewan jika kucing Anda mengalami gejala-gejala ini saat tidur.

Pilihan pengobatan

Pilihan perawatan untuk kucing yang menderita kejang saat tidur bisa menjadi keputusan yang sulit dibuat. Kejang pada kucing bisa terjadi karena berbagai macam penyebab, mulai dari mutasi gen, racun, infeksi atau bahkan tumor otak. Karena itu, penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk mengetahui berbagai opsi perawatan yang tersedia dan memahami mengapa hal itu diperlukan.

Jika kucing Anda telah didiagnosis menderita epilepsi atau gangguan kejang lainnya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendiskusikan dengan dokter hewan jenis perawatan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan kucing Anda. Obat antikejang sering diresepkan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas kejang, namun dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup seperti meningkatkan olahraga, menghindari suara keras, dan menyediakan lingkungan bebas stres juga dapat membantu mengurangi terjadinya kejang.

Artikel Terkait:  Mengapa kucing tidak mau makan?

Pencegahan

Jika berbicara tentang kucing, kejang saat tidur bisa menjadi pengalaman yang menakutkan bagi pemiliknya. Kejang dapat menyebabkan kucing mengalami gerakan fisik dan kehilangan kesadaran, dan memahami mengapa hal ini terjadi adalah langkah pertama dalam mengembangkan strategi pencegahan.

Penting untuk dicatat bahwa ada banyak penyebab kejang pada kucing, tetapi salah satu yang paling umum adalah epilepsi. Untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi ini dengan benar, Anda harus berkonsultasi dengan dokter hewan. Penyebab lain yang mungkin termasuk masalah medis yang mendasari seperti penyakit ginjal atau hati, diabetes, trauma kepala atau infeksi. Penting untuk mengesampingkan kondisi medis yang mendasari sebelum mencoba strategi pencegahan kejang karena mungkin memerlukan rejimen pengobatan yang berbeda. Mengetahui apa yang memicu kejang kucing Anda saat tidur juga penting saat merancang strategi pencegahan – beberapa pemicu umum dapat mencakup suara keras atau perubahan di lingkungannya yang menimbulkan stres atau kecemasan.

Kesimpulan

Kesimpulan mengapa kucing mengalami kejang saat tidur adalah kesimpulan yang kompleks. Para peneliti belum menemukan penyebab tunggal dari episode ini dan kemungkinan ada banyak faktor mendasar yang berkontribusi pada kondisi tersebut. Meskipun sulit untuk menentukan penyebab pastinya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemilik hewan peliharaan untuk mengurangi kemungkinan kucingnya mengalami kejang tersebut.

Pertama dan terpenting, pemilik hewan peliharaan harus menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter hewan untuk kucing mereka untuk memastikan kondisi medis yang mendasarinya diidentifikasi dan diobati sejak dini. Selain itu, menyediakan lingkungan yang tenang untuk kucing saat mereka tidur dapat membantu mencegah episode aktivitas kejang lebih lanjut karena stres dapat menjadi faktor pemicu dalam beberapa kasus. Terakhir, jika suatu episode benar-benar terjadi, penting untuk tidak panik; alih-alih tetap tenang dan segera hubungi dokter hewan Anda agar mereka dapat memberikan panduan tentang cara terbaik untuk menangani situasi tersebut.

Artikel Terkait:  Bahaya Tersembunyi: Kucing Makan Kecoa

Originally posted 2023-02-12 15:40:22.

Tinggalkan komentar